Minggu, 26 Oktober 2025

VLSM (Variable Length Subnet Mask) dalam Pengaturan IP Address

 





📌 Apa itu VLSM?

VLSM adalah teknik dalam perancangan jaringan IP yang memungkinkan penggunaan berbagai ukuran subnet mask dalam satu blok IP. Dengan kata lain, tidak semua subnet harus memiliki ukuran yang sama—beberapa dapat menggunakan subnet mask yang lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan jumlah host. netmaker.io+3GeeksforGeeks+3TechTarget+3
Contoh: jika Anda memiliki jaringan 192.168.1.0/24 dan ada satu segmen dengan 100 host dan satu segmen lain dengan hanya 10 host, VLSM memungkinkan Anda memberikan subnet /25 untuk segmen 100 host dan /28 untuk segmen 10 host—mencegah banyak alamat IP yang terbuang. netmaker.io+2Study CCNA+2

🎯 Mengapa VLSM penting?

  • Efisiensi Alamat: Dengan VLSM, alokasi IP bisa lebih tepat sesuai kebutuhan, meminimalkan sisa blok yang tidak dipakai. networkacademy.io+1

  • Fleksibilitas Desain Jaringan: Segmen-jaringan dengan jumlah host yang berbeda bisa memakai ukuran subnet yang berbeda pula. PyNet Labs

  • Mendukung Routing Modern: VLSM biasanya digunakan bersama protokol routing yang mendukung subnet mask variabel seperti OSPF, EIGRP, dan BGP. TechTarget

🧮 Bagaimana VLSM Bekerja?

Langkah-umumnya:

  1. Identifikasi kebutuhan jumlah host tiap subnet. Study CCNA+1

  2. Urutkan subnet dari yang terbesar ke yang terkecil agar alokasi blok IP bisa lebih optimal. GeeksforGeeks+1

  3. Pilih subnet mask yang sesuai: misalnya /25 untuk ~120 host (126 host usable), /26 untuk ~50 host (~62 usable), /27 untuk ~30 host (~30 usable) dan seterusnya. GeeksforGeeks+1

  4. Alokasikan alamat IP berdasarkan blok yang sudah dihitung untuk tiap segmen. Pastikan routing mendukung mask variabel. networkacademy.io+1

✅ Kelebihan & ⚠️ Kekurangan

Kelebihan:

  • Penggunaan alamat IP yang lebih efisien. Comparitech+1

  • Desain subnet yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan bisnis atau organisasi.

Kekurangan:

  • Perencanaan lebih kompleks dan lebih banyak perhitungan dibanding metode fixed-sized subnet. netmaker.io

  • Harus menggunakan protokol routing yang mendukung VLSM; protokol lama yang hanya mendukung panjang mask tetap tidak cukup. networkacademy.io

💡 Contoh Singkat

Misalnya: blok alamat 192.168.10.0/24 akan dibagi menjadi beberapa subnet menggunakan VLSM:

  • Segmen A: 50 host → gunakan /26 (mask 255.255.255.192), bisa menampung ~62 host. Study CCNA

  • Segmen B: 30 host → gunakan /27 (mask 255.255.255.224), bisa menampung ~30 host.

  • WAN link (2 host) → gunakan /30 (mask 255.255.255.252) untuk menghemat. Study CCNA


📝 Kesimpulan

VLSM memungkinkan alokasi subnet yang dinamis dan sesuai kebutuhan dalam satu ruang alamat IP. Teknik ini membantu organisasi memanfaatkan alamat IPv4 secara lebih baik dan fleksibel, tetapi memerlukan perencanaan dan routing yang tepat agar efektif. Jika organisasi Anda memiliki berbagai segmen dengan kebutuhan host yang berbeda, maka VLSM adalah pilihan yang sangat cocok.


Daftar 5 Perusahaan Beserta IP Address, Kelas IP, dan Subnet Mask dengan Prefik /24

SC

Daftar 5 Perusahaan — IP /24

Contoh IP Address, Kelas IP, dan Subnet Mask (prefix /24). Bebas pakai untuk materi atau blog.

No Perusahaan IP Address Kelas IP Subnet Mask (/24)
1 PT AlphaTech Indonesia 203.0.113.10 Kelas C 255.255.255.0
2 CV BetaLogistik 198.51.100.22 Kelas C 255.255.255.0
3 PT GammaRetail 192.0.2.45 Kelas C 255.255.255.0
4 CV DeltaEnergi 203.0.113.66 Kelas C 255.255.255.0
5 PT EpsilonSolusi 198.51.100.78 Kelas C 255.255.255.0
Catatan: IP bersifat contoh fiktif untuk materi/ilustrasi.
Prefix: /24  •  Mask: 255.255.255.0

Mengenal Wildcard Mask dalam Pengaturan IP Address dan ACL

 

 

 



Pengertian Wildcard Mask

Wildcard Mask adalah kebalikan dari Subnet Mask, digunakan terutama dalam pengaturan Access Control List (ACL) pada perangkat jaringan seperti router.
Jika subnet mask menentukan bagian network dan host, maka wildcard mask menentukan bagian mana dari alamat IP yang harus diperiksa atau diabaikan saat membuat aturan akses jaringan.

Fungsi Wildcard Mask

Fungsi utama Wildcard Mask:

  1. Digunakan dalam konfigurasi ACL untuk menentukan kelompok IP mana yang boleh atau tidak boleh mengakses jaringan.

  2. Membantu dalam routing dinamis seperti OSPF.

  3. Mengidentifikasi rentang IP yang termasuk dalam satu kelompok.

Cara Menghitung Wildcard Mask

Rumus sederhana:

Wildcard Mask = 255.255.255.255 – Subnet Mask

Contoh:

  • Jika Subnet Mask = 255.255.255.0
    Maka Wildcard Mask = 0.0.0.255

  • Jika Subnet Mask = 255.255.255.240
    Maka Wildcard Mask = 0.0.0.15

Contoh Penggunaan dalam ACL (Cisco)

Misalnya kita ingin mengizinkan akses dari jaringan 192.168.10.0/24:

access-list 10 permit 192.168.10.0 0.0.0.255

Artinya, router akan mengizinkan semua IP dari 192.168.10.0 sampai 192.168.10.255.

Perbedaan Subnet Mask dan Wildcard Mask

AspekSubnet MaskWildcard Mask
FungsiMenentukan bagian network dan hostMenentukan bagian yang diabaikan atau diperiksa
NilaiBerisi angka 1 untuk network dan 0 untuk hostKebalikannya dari subnet mask
Contoh255.255.255.00.0.0.255

Kesimpulan

Wildcard Mask sangat penting dalam dunia jaringan, terutama dalam konfigurasi ACL dan routing. Dengan memahami cara menghitung dan penggunaannya, administrator jaringan dapat mengontrol lalu lintas dengan lebih tepat dan efisien.

Rabu, 15 Oktober 2025

KELAS IP ADDRES PADA PERUSAHAAN

Daftar 15 Perusahaan Beserta IP Address, Kelas IP, dan Subnet Mask

Berikut ini data 15 perusahaan besar Indonesia lengkap dengan alamat IP, kelas jaringan, dan subnet mask untuk keperluan analisis jaringan komputer.

No Nama Perusahaan IP Address Kelas IP Subnet Mask
1PT Telkom Indonesia118.98.34.240Class A255.0.0.0
2PT Pertamina (Persero)202.20.106.80Class C255.255.255.0
3PT Bank Mandiri (Persero) Tbk103.139.83.3Class A255.0.0.0
4PT Bank Central Asia (BCA)202.6.211.94Class C255.255.255.0
5PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)103.63.97.159Class A255.0.0.0
6PT Astra International Tbk103.28.189.17Class A255.0.0.0
7PT Indofood Sukses Makmur Tbk202.158.15.77Class C255.255.255.0
8PT Tokopedia47.74.244.18Class A255.0.0.0
9PT Bukalapak151.101.3.52Class B255.255.0.0
10PT Gojek (Aplikasi Karya Anak Bangsa)34.110.169.16Class A255.0.0.0
11PT Traveloka13.32.87.78Class A255.0.0.0
12PT PLN (Persero)119.252.170.162Class A255.0.0.0
13PT XL Axiata Tbk112.215.248.66Class A255.0.0.0
14PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk114.7.94.149Class A255.0.0.0
15PT Unilever Indonesia Tbk104.109.12.162Class A255.0.0.0

Selasa, 07 Oktober 2025

Komunikasi Optik 2 Mencari IP Address ISP

 

1. Adapter/Penyuplai Daya



2. HTB



3. Kabel Fiber Optik




4. Konventer kabel FO (Fiber Optik) ke Kabel UTP



5. Internet Provider berupa AccessPoint dan 2 buah Kabel UTP



2. Langkah Kerja

1. Colokkan adapter ke sumber listrik dapat berupa roll untuk menyediakan/menyalurkan daya yang diperlukan.



2. Sambungkan adaptor tadi, 1 ke HTB, dan 1 ke Konventer Kabel FO to UTP



 

3. Gunakan Kabel FO (Fiber Optik), untuk menyambungkan antara Konventer FO to UTP dan HTB




5. Sambungkan kedua kabel UTP, 1 untuk menyambungkan dari AccessPoint ke Konventer FO to UTP dan 1 lagi untuk menyambungkan dari HTB ke Laptop










6. Setting IP terlebih dahulu di Control panel, kemudian Configurasikan IP di CMD








7. Ping IPv4 Address yang diberikan dari hasil IP Configuration, untuk mengecek apakah sudah tersambung atau belum



Selasa, 16 September 2025

TOPOLOGI GEDUNG D.304 RUANG NOC SMKTH

ANGGOTA KELOMPOK : Adilla Nazhril Ahmad (2) 


                                         Ahmad Khamim (3)  


                                         Alfathir Brevy Micae Lois (4)


                                         Christian Yusuf Alfred (8)


                                         Haidar Muhammad (15)




Ruangan NOC (Network Operation Center) adalah pusat pengendalian dan pemantauan jaringan, di mana semua perangkat jaringan, server, dan sistem komunikasi terpusat agar mudah dikelola. Di dalam ruangan NOC biasanya digunakan berbagai topologi jaringan sesuai kebutuhan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi. Berikut gambar denah dari ruangan NOC :


Penjelasan Denah dari gambar diatas pada ruangan NOC:

              

1. Topologi Hybrid 

      Pada ruangan NOC diterapkan Topologi Hybrid yang merupakan gabungan dari dua topologi, yaitu Star dan Tree. 


2. Topologi Tree

     Topologi Tree (pohon) adalah gabungan dari topologi Star dan Bus, berbentuk hirarki bertingkat seperti pohon: ada node pusat (root), lalu bercabang ke beberapa node di bawahnya.


    -Tersusun seperti pohon: root → cabang → ranting (node bawah).

    -Menggunakan switch/hub pusat di level atas, lalu bercabang ke switch/hub level bawah.

    -Memudahkan pengelompokan jaringan (core–distribution–access).


3. Topologi Star

        Topologi Star adalah jaringan yang menghubungkan setiap perangkat ke satu pusat (hub/switch) sehingga komunikasi data terpusat. Kelebihannya mudah dikelola dan jika satu kabel rusak, perangkat lain tetap berfungsi. Namun, kelemahannya jika pusat (hub/switch) bermasalah, seluruh jaringan akan terganggu.


    - Switch menjadi pusatnya.

    - Laptop LP1 – LP5 terhubung langsung ke switch.

    - Switch juga menghubungkan PC Server dan Access Point melalui router.


4. Kesimpulan 

     Kesimpulannya, denah Ruang NOC tersebut menggunakan kombinasi topologi Star, Tree, dan Hybrid sehingga jaringan menjadi lebih terstruktur, handal, fleksibel, serta mudah dikelola dan dikembangkan.


Google Akses Internet dari ISP dengan Menggunakan Fiber Optik

Langkah Kerja:

Anda akan memasang kabel dan melakukan konfigurasi jaringan, dimulai dengan menghubungkan sumber internet (ISP) ke switch menggunakan kabel UTP, kemudian meneruskannya ke converter FO 6 port menggunakan kabel LAN, lalu ke converter LAN to FO menggunakan kabel FO, dan akhirnya menuju ke router melalui kabel UTP ke port 1 (WAN). Router akan dikonfigurasi secara dynamic agar dapat mendistribusikan internet dari ISP ke port 2 dan port 3 sesuai dengan IP address berdasarkan nomor absensi masing-masing. Port 2 router akan terhubung ke access point menggunakan kabel UTP, sedangkan port 3 router akan disambungkan ke laptop melalui kabel LAN, di mana Anda akan melakukan konfigurasi access point secara static sesuai dengan IP address absensi masing-masing, termasuk pengaturan keamanannya. Sebagai hasil akhir, Anda akan melakukan pengujian kecepatan internet pada laptop menggunakan kabel LAN dan koneksi wireless dari access point, memastikan jaringan berfungsi dengan optimal.



Apa Itu ISP?

ISP (Internet Service Provider) atau dalam bahasa Indonesia disebut Penyelenggara Jasa Internet (PJI) adalah perusahaan atau organisasi yang menyediakan layanan akses internet kepada pengguna. Tanpa adanya ISP, kita tidak bisa mengakses website, mengirim email, menonton video, atau melakukan aktivitas online lainnya.

Selain memberikan koneksi internet, ISP juga sering menyediakan layanan tambahan seperti hosting website, email, pendaftaran domain, hingga layanan keamanan jaringan.


Sejarah Singkat ISP

  • Muncul pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an saat internet dibuka untuk publik.

  • Awalnya, internet hanya digunakan untuk militer dan akademis.

  • Di Indonesia, perkembangan ISP dimulai ketika berdiri APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan adanya regulasi resmi dari pemerintah melalui Kominfo.


Jenis-Jenis ISP

Berikut beberapa jenis layanan yang ditawarkan ISP:

  1. Dial-Up → Menggunakan telepon rumah, kecepatan rendah, kini hampir ditinggalkan.

  2. DSL (Digital Subscriber Line) → Memanfaatkan kabel telepon, lebih cepat dari dial-up.

  3. Cable Broadband → Menggunakan kabel TV, cepat untuk download tapi upload terbatas.

  4. Fiber Optic → Kecepatan tinggi dan stabil, cocok untuk kebutuhan besar, biaya infrastruktur mahal.

  5. Wireless (Nirkabel) → Menggunakan jaringan radio atau microwave, fleksibel namun rentan gangguan cuaca.

  6. Satelit → Bisa menjangkau daerah terpencil, tetapi latensi tinggi dan biaya mahal.

  7. Mobile ISP → Menggunakan jaringan seluler (3G, 4G, 5G), praktis dan populer di Indonesia.

  8. Virtual ISP (VISP) → Tidak punya infrastruktur sendiri, menyewa jaringan ISP lain.


Fungsi ISP

Beberapa fungsi utama ISP antara lain:

  • Menyediakan akses internet bagi pengguna.

  • Memberikan alamat IP pada perangkat agar bisa terkoneksi.

  • Mengatur lalu lintas data (traffic management).

  • Membangun dan memelihara infrastruktur jaringan.

  • Menawarkan layanan tambahan (hosting, email, domain, VoIP).

  • Memberikan layanan pelanggan dan dukungan teknis.


Cara Kerja ISP

Agar internet bisa digunakan, ISP melakukan beberapa tahapan:

  1. Terhubung dengan backbone internet (jaringan inti global).

  2. Mendistribusikan koneksi ke pelanggan melalui kabel, fiber, wireless, atau satelit.

  3. Memberikan alamat IP dan melakukan routing data.

  4. Mengatur bandwidth agar jaringan tetap stabil.

  5. Menjaga keamanan jaringan dari gangguan atau serangan.


Kelebihan ISP

  • Memberikan konektivitas global.

  • Teknologi semakin cepat (fiber, 4G/5G).

  • Menawarkan layanan tambahan seperti hosting dan keamanan.

Kekurangan ISP

  • Biaya infrastruktur tinggi.

  • Tidak semua wilayah terjangkau internet cepat.

  • Kualitas bisa menurun saat trafik padat.

  • Rentan terhadap gangguan cuaca atau serangan siber.


ISP di Indonesia

Beberapa penyedia ISP populer di Indonesia antara lain:

  • Telkom Indonesia (IndiHome)

  • Biznet

  • First Media

  • MyRepublic

  • Operator seluler seperti Telkomsel, XL, Indosat, dan Smartfren

Selain itu, terdapat juga Indonesia Internet Exchange (IIX) yang dikelola oleh APJII, berfungsi mempercepat pertukaran data antar ISP lokal agar koneksi internet di dalam negeri lebih efisien.


Definisi Switch.

  • Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi menghubungkan beberapa perangkat (komputer, printer, server, dan lainnya) dalam satu jaringan lokal (LAN).

  • Switch bekerja di lapisan Data Link (Layer 2) model OSI, dan sebagian besar switch modern juga mampu bekerja di Layer 3 (Network Layer).

  • Berbeda dengan hub yang hanya meneruskan data ke semua port, switch mampu mengenali alamat MAC tiap perangkat dan mengirimkan data hanya ke tujuan yang benar.

  • Dengan demikian, switch membuat komunikasi jaringan menjadi lebih efisien dan cepat.


Fungsi Switch

  • Menghubungkan perangkat-perangkat dalam sebuah jaringan LAN.

  • Meneruskan data hanya ke perangkat tujuan berdasarkan alamat MAC.

  • Mengurangi terjadinya collision (tabrakan data) yang sering terjadi pada hub.

  • Mempercepat kinerja jaringan karena pengiriman data lebih terarah.

  • Menjadi pusat distribusi lalu lintas data antar komputer dalam jaringan.

  • Mendukung segmentasi jaringan agar lebih aman dan terkontrol.


Cara Kerja Switch

  1. Saat sebuah perangkat mengirim data, switch menerima data tersebut melalui port.

  2. Switch membaca alamat MAC sumber dan tujuan dari frame data. 

  3. Switch menyimpan informasi alamat MAC dan port asal di MAC Address Table.

  4. Jika alamat tujuan sudah dikenal, data dikirim hanya ke port tujuan.

  5. Jika alamat tujuan belum dikenal, data disiarkan ke semua port (broadcast) hingga ditemukan.

  6. Setelah itu, switch mengingat jalurnya sehingga pengiriman berikutnya lebih efisien.


Kelebihan Switch

  • Lebih efisien dibanding hub karena data hanya dikirim ke perangkat tujuan.

  • Mengurangi terjadinya tabrakan data (collision).

  • Meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan.

  • Mendukung komunikasi full-duplex (pengiriman dan penerimaan data secara bersamaan).

  • Dapat digunakan untuk segmentasi jaringan (VLAN pada switch Layer 3).


Kekurangan Switch

  • Harga lebih mahal dibanding hub.

  • Konfigurasi lebih rumit, terutama pada switch yang dikelola (managed switch).

  • Membutuhkan pengetahuan teknis lebih untuk pengaturan keamanan dan manajemen jaringan.

  • Jika rusak, bisa mengganggu seluruh jaringan yang terhubung ke switch tersebut.


Sejarah Switch

  • 1970-an → Awalnya jaringan komputer menggunakan hub sebagai penghubung utama antar perangkat.

  • 1980-an → Muncul kebutuhan efisiensi karena hub menyebabkan banyak collision; konsep bridging diperkenalkan.

  • 1990-an → Switch jaringan mulai diproduksi secara komersial, menggantikan fungsi hub karena lebih efisien.

  • 2000-an → Switch menjadi perangkat standar dalam jaringan LAN, banyak produsen besar seperti Cisco, 3Com, HP, D-Link, dan lainnya yang mengembangkan switch cerdas.

  • Sekarang → Switch modern sudah mendukung teknologi VLAN, QoS (Quality of Service), keamanan tingkat lanjut, hingga Layer 3 routing untuk menggantikan sebagian fungsi router.

Hub dalam Jaringan Komputer

Definisi Hub

  • Hub adalah perangkat jaringan sederhana yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer atau perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN).

  • Hub bekerja di Lapisan Fisik (Layer 1) pada model OSI.

  • Cara kerjanya sangat sederhana: setiap data (frame) yang masuk ke hub akan disiarkan (broadcast) ke semua port yang terhubung, tanpa melihat siapa tujuan yang sebenarnya.

  • Karena tidak mampu mengenali alamat tujuan, hub sering disebut sebagai perangkat “bodoh” dibanding switch.


Fungsi Hub

  • Menjadi penghubung antar perangkat dalam jaringan kecil.

  • Mendistribusikan data dari satu perangkat ke semua perangkat yang terhubung.

  • Mempermudah membangun jaringan LAN sederhana dengan biaya murah.

  • Digunakan untuk memperluas jumlah port koneksi jaringan.

  • Dapat digunakan untuk eksperimen atau jaringan skala kecil yang tidak membutuhkan kecepatan tinggi.


Cara Kerja Hub

  1. Hub menerima sinyal data dari salah satu perangkat yang terhubung.

  2. Hub langsung memancarkan (menyiarkan) data tersebut ke semua port yang lain.

  3. Semua perangkat yang terhubung menerima data tersebut, meskipun hanya satu perangkat yang sebenarnya menjadi tujuan.

  4. Perangkat tujuan akan mengenali data untuknya, sementara perangkat lain akan mengabaikan.

  5. Proses ini menyebabkan lalu lintas data tidak efisien dan sering menimbulkan tabrakan (collision).


Kelebihan Hub

  • Harga lebih murah dibanding switch.

  • Sangat mudah digunakan, tidak memerlukan konfigurasi.

  • Cocok untuk jaringan kecil dengan kebutuhan sederhana.

  • Bisa menjadi perangkat tambahan untuk memperluas port.


Kekurangan Hub

  • Tidak efisien karena semua data dikirim ke seluruh port (broadcast).

  • Mudah terjadi collision jika banyak perangkat mengirim data bersamaan.

  • Kecepatan jaringan menurun seiring bertambahnya jumlah perangkat.

  • Tidak memiliki fitur keamanan atau manajemen jaringan.

  • Tidak bisa melakukan segmentasi jaringan seperti VLAN.


Sejarah Hub

  • 1970-an → Hub mulai digunakan ketika teknologi Ethernet dikembangkan. Perangkat ini menjadi solusi murah untuk menghubungkan banyak komputer.

  • 1980–1990-an → Hub menjadi perangkat populer untuk jaringan LAN skala kecil hingga menengah.

  • Akhir 1990-an → Hub mulai ditinggalkan karena keterbatasannya dalam menangani lalu lintas data. Switch mulai menggantikan hub karena lebih efisien.

  • Sekarang → Hub jarang digunakan di jaringan modern, lebih banyak dipakai untuk keperluan edukasi, eksperimen, atau kebutuhan sederhana dengan biaya rendah.

Definisi Router

  • Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan berbeda dan meneruskan paket data di antaranya.

  • Router bekerja di Lapisan Jaringan (Layer 3) model OSI.

  • Router menggunakan alamat IP (Internet Protocol) untuk menentukan jalur terbaik dalam pengiriman data.

  • Router umumnya digunakan untuk menghubungkan LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network) atau internet.


Fungsi Router

  • Menghubungkan jaringan lokal (LAN) dengan jaringan luar (WAN/internet).

  • Menentukan rute terbaik bagi paket data menggunakan tabel routing.

  • Membagi koneksi internet ke banyak perangkat dalam jaringan.

  • Menyediakan layanan tambahan seperti DHCP (memberi IP otomatis), NAT (Network Address Translation), dan firewall.

  • Menjaga keamanan jaringan dengan mengatur lalu lintas data.


Cara Kerja Router

  1. Router menerima paket data dari perangkat atau jaringan.

  2. Membaca alamat IP tujuan dari paket.

  3. Membandingkan alamat tujuan dengan tabel routing.

  4. Menentukan jalur terbaik untuk mengirim data.

  5. Mengirimkan paket ke jaringan tujuan, baik masih dalam LAN atau ke internet.


Kelebihan Router

  • Bisa menghubungkan banyak jaringan berbeda.

  • Mampu memilih jalur tercepat/terbaik untuk data.

  • Mendukung keamanan jaringan dengan firewall, NAT, dan enkripsi.

  • Memungkinkan banyak perangkat berbagi satu koneksi internet.

  • Router modern sering sudah terintegrasi dengan Access Point (Wi-Fi router).


Kekurangan Router

  • Harga lebih mahal dibanding hub atau switch.

  • Konfigurasi lebih rumit, terutama untuk router profesional.

  • Proses forwarding paket lebih lambat dibanding switch karena perlu analisis IP.

  • Membutuhkan manajemen agar tetap optimal.


Sejarah Router

  • 1960-an → Konsep routing muncul dari pengembangan ARPANET.

  • 1970-an → Router pertama dipakai untuk menghubungkan jaringan riset komputer.

  • 1980-an → Router berkembang dengan protokol TCP/IP.

  • 1990-an → Router komersial digunakan di perusahaan besar.

  • 2000-an → Router menjadi perangkat standar di rumah, biasanya dengan Wi-Fi.

  • Sekarang → Router modern mendukung Wi-Fi 6/6E, IPv6, VPN, QoS, hingga integrasi cloud.


Access Point dalam Jaringan Komputer

Definisi Access Point (AP)

  • Access Point adalah perangkat jaringan yang berfungsi memancarkan sinyal nirkabel (Wi-Fi) sehingga perangkat dapat terhubung ke jaringan kabel (LAN) atau internet.

  • Access Point bekerja di Lapisan Data Link (Layer 2) model OSI.

  • AP bertugas mengubah sinyal kabel Ethernet menjadi sinyal nirkabel dan sebaliknya.

  • Sering digunakan untuk memperluas jangkauan jaringan Wi-Fi.


Fungsi Access Point

  • Menjadi penghubung antara perangkat wireless (laptop, smartphone, tablet) dengan jaringan kabel.

  • Memancarkan sinyal Wi-Fi agar banyak perangkat bisa terhubung secara nirkabel.

  • Memperluas jangkauan jaringan internet (repeater).

  • Mempermudah mobilitas pengguna tanpa perlu kabel LAN.

  • Mengelola autentikasi dan akses pengguna ke jaringan (pada AP modern/enterprise).


Cara Kerja Access Point

  1. Access Point terhubung ke jaringan kabel melalui port Ethernet.

  2. AP memancarkan sinyal Wi-Fi agar perangkat bisa terhubung.

  3. Perangkat wireless mengirim permintaan koneksi (SSID + password).

  4. Access Point mengautentikasi perangkat, lalu menghubungkannya ke jaringan.

  5. Data dari perangkat wireless diteruskan ke jaringan kabel/internet melalui AP.


Kelebihan Access Point

  • Memungkinkan banyak perangkat terhubung tanpa kabel.

  • Memperluas jangkauan jaringan nirkabel.

  • Lebih stabil dibanding hotspot dari perangkat mobile.

  • Mendukung banyak pengguna sekaligus.

  • AP enterprise bisa diatur terpusat untuk manajemen jaringan besar.


Kekurangan Access Point

  • Membutuhkan perangkat tambahan (tidak bisa berdiri sendiri tanpa router/modem).

  • Membutuhkan kabel LAN sebagai sumber jaringan.

  • Jika terlalu banyak pengguna, performa bisa menurun.

  • AP murah biasanya terbatas jangkauan dan fiturnya.


Sejarah Access Point

  • 1990-an → Teknologi Wi-Fi mulai berkembang dengan standar IEEE 802.11.

  • Awal 2000-an → Access Point mulai digunakan untuk memberikan akses internet nirkabel di rumah dan kantor.

  • 2010-an → AP semakin canggih dengan dukungan dual-band (2.4 GHz & 5 GHz).

  • Sekarang → Access Point modern mendukung standar Wi-Fi 6/6E, keamanan WPA3, manajemen cloud, dan teknologi Mesh Wi-Fi.,

    Kabel LAN (Local Area Network Cable)

    Pengertian Kabel LAN

    • Kabel LAN adalah media transmisi berbentuk kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan komputer lokal (Local Area Network).

    • Kabel LAN berfungsi sebagai jalur penghantar data antarperangkat seperti komputer, switch, hub, router, access point, dan server.

    • Kabel ini dibuat dengan standar tertentu agar mampu mentransmisikan data dengan cepat, stabil, dan minim gangguan.

    • Kabel LAN umumnya menggunakan standar Ethernet (IEEE 802.3).


    Fungsi Kabel LAN

    • Menghubungkan komputer dengan perangkat jaringan (hub, switch, router, server).

    • Menjadi media utama transfer data antarperangkat dalam jaringan kabel.

    • Memberikan kecepatan dan kestabilan koneksi lebih tinggi dibandingkan jaringan nirkabel.

    • Menjamin keamanan data karena transmisi hanya melalui kabel fisik, bukan udara.

    • Menyediakan koneksi internet ke perangkat yang tidak mendukung Wi-Fi.


    Cara Kerja Kabel LAN

    1. Perangkat mengirimkan data dalam bentuk sinyal listrik atau cahaya (pada fiber optic).

    2. Kabel LAN menghantarkan sinyal tersebut dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

    3. Data dikodekan menggunakan standar Ethernet agar bisa dimengerti perangkat penerima.

    4. Perangkat tujuan menerima data dan memprosesnya.

    5. Proses berlangsung terus-menerus dengan kecepatan tergantung jenis kabel LAN.


    Jenis-Jenis Kabel LAN

    1. Twisted Pair Cable (Paling umum)

      • UTP (Unshielded Twisted Pair)

        • Tidak memiliki pelindung tambahan.

        • Lebih murah, sering digunakan di rumah/kantor kecil.

      • STP (Shielded Twisted Pair)

        • Ada lapisan pelindung (shielding) untuk mengurangi gangguan elektromagnetik.

        • Digunakan di lingkungan dengan banyak interferensi listrik.

      Kategori (CAT) UTP/STP:

      • CAT 5 → Kecepatan sampai 100 Mbps.

      • CAT 5e → Kecepatan sampai 1 Gbps.

      • CAT 6 → Kecepatan sampai 10 Gbps (jarak terbatas).

      • CAT 6a → Kecepatan sampai 10 Gbps dengan jarak lebih jauh.

      • CAT 7/8 → Kecepatan hingga 40 Gbps–200 Gbps (lebih canggih, mahal).

    2. Coaxial Cable

      • Digunakan pada jaringan lama.

      • Memiliki inti tembaga dengan pelindung metalik.

      • Jarang dipakai sekarang karena kalah dari UTP/STP.

    3. Fiber Optic Cable

      • Menggunakan serat kaca/plastik untuk menghantarkan cahaya.

      • Kecepatan transfer sangat tinggi (hingga ratusan Gbps).

      • Cocok untuk backbone jaringan besar (ISP, perusahaan).

      • Tahan gangguan elektromagnetik, tapi lebih mahal.


    Kelebihan Kabel LAN

    • Koneksi cepat dan stabil.

    • Lebih aman dibanding jaringan wireless.

    • Tidak mudah terpengaruh interferensi (khususnya kabel STP/fiber optic).

    • Mampu mendukung bandwidth besar untuk transfer data tinggi.

    • Cocok untuk jaringan yang membutuhkan kestabilan (game online, server, data center).


    Kekurangan Kabel LAN

    • Tidak fleksibel karena harus menggunakan kabel fisik.

    • Pemasangan lebih sulit, terutama di gedung besar.

    • Mobilitas perangkat terbatas (tidak bisa bebas bergerak seperti Wi-Fi).

    • Membutuhkan biaya tambahan untuk kabel, konektor, dan instalasi.


    Sejarah Kabel LAN

    • 1970-an → Awal penggunaan jaringan Ethernet dengan kabel coaxial.

    • 1980-an → Kabel twisted pair (UTP/STP) mulai populer menggantikan coaxial.

    • 1990-an → Kabel CAT 5 digunakan luas dengan kecepatan 100 Mbps.

    • 2000-an → Kabel CAT 5e dan CAT 6 mendukung kecepatan Gigabit Ethernet.

    • Sekarang → Fiber optic dan kabel kategori tinggi (CAT 7/8) digunakan untuk mendukung kebutuhan internet super cepat dan backbone jaringan global.


TABEL XI TJKT 1

501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519   505 510 515 520