Selasa, 16 September 2025

TOPOLOGI GEDUNG D.304 RUANG NOC SMKTH

ANGGOTA KELOMPOK : Adilla Nazhril Ahmad (2) 


                                         Ahmad Khamim (3)  


                                         Alfathir Brevy Micae Lois (4)


                                         Christian Yusuf Alfred (8)


                                         Haidar Muhammad (15)




Ruangan NOC (Network Operation Center) adalah pusat pengendalian dan pemantauan jaringan, di mana semua perangkat jaringan, server, dan sistem komunikasi terpusat agar mudah dikelola. Di dalam ruangan NOC biasanya digunakan berbagai topologi jaringan sesuai kebutuhan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi. Berikut gambar denah dari ruangan NOC :


Penjelasan Denah dari gambar diatas pada ruangan NOC:

              

1. Topologi Hybrid 

      Pada ruangan NOC diterapkan Topologi Hybrid yang merupakan gabungan dari dua topologi, yaitu Star dan Tree. 


2. Topologi Tree

     Topologi Tree (pohon) adalah gabungan dari topologi Star dan Bus, berbentuk hirarki bertingkat seperti pohon: ada node pusat (root), lalu bercabang ke beberapa node di bawahnya.


    -Tersusun seperti pohon: root → cabang → ranting (node bawah).

    -Menggunakan switch/hub pusat di level atas, lalu bercabang ke switch/hub level bawah.

    -Memudahkan pengelompokan jaringan (core–distribution–access).


3. Topologi Star

        Topologi Star adalah jaringan yang menghubungkan setiap perangkat ke satu pusat (hub/switch) sehingga komunikasi data terpusat. Kelebihannya mudah dikelola dan jika satu kabel rusak, perangkat lain tetap berfungsi. Namun, kelemahannya jika pusat (hub/switch) bermasalah, seluruh jaringan akan terganggu.


    - Switch menjadi pusatnya.

    - Laptop LP1 – LP5 terhubung langsung ke switch.

    - Switch juga menghubungkan PC Server dan Access Point melalui router.


4. Kesimpulan 

     Kesimpulannya, denah Ruang NOC tersebut menggunakan kombinasi topologi Star, Tree, dan Hybrid sehingga jaringan menjadi lebih terstruktur, handal, fleksibel, serta mudah dikelola dan dikembangkan.


Google Akses Internet dari ISP dengan Menggunakan Fiber Optik

Langkah Kerja:

Anda akan memasang kabel dan melakukan konfigurasi jaringan, dimulai dengan menghubungkan sumber internet (ISP) ke switch menggunakan kabel UTP, kemudian meneruskannya ke converter FO 6 port menggunakan kabel LAN, lalu ke converter LAN to FO menggunakan kabel FO, dan akhirnya menuju ke router melalui kabel UTP ke port 1 (WAN). Router akan dikonfigurasi secara dynamic agar dapat mendistribusikan internet dari ISP ke port 2 dan port 3 sesuai dengan IP address berdasarkan nomor absensi masing-masing. Port 2 router akan terhubung ke access point menggunakan kabel UTP, sedangkan port 3 router akan disambungkan ke laptop melalui kabel LAN, di mana Anda akan melakukan konfigurasi access point secara static sesuai dengan IP address absensi masing-masing, termasuk pengaturan keamanannya. Sebagai hasil akhir, Anda akan melakukan pengujian kecepatan internet pada laptop menggunakan kabel LAN dan koneksi wireless dari access point, memastikan jaringan berfungsi dengan optimal.



Apa Itu ISP?

ISP (Internet Service Provider) atau dalam bahasa Indonesia disebut Penyelenggara Jasa Internet (PJI) adalah perusahaan atau organisasi yang menyediakan layanan akses internet kepada pengguna. Tanpa adanya ISP, kita tidak bisa mengakses website, mengirim email, menonton video, atau melakukan aktivitas online lainnya.

Selain memberikan koneksi internet, ISP juga sering menyediakan layanan tambahan seperti hosting website, email, pendaftaran domain, hingga layanan keamanan jaringan.


Sejarah Singkat ISP

  • Muncul pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an saat internet dibuka untuk publik.

  • Awalnya, internet hanya digunakan untuk militer dan akademis.

  • Di Indonesia, perkembangan ISP dimulai ketika berdiri APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan adanya regulasi resmi dari pemerintah melalui Kominfo.


Jenis-Jenis ISP

Berikut beberapa jenis layanan yang ditawarkan ISP:

  1. Dial-Up → Menggunakan telepon rumah, kecepatan rendah, kini hampir ditinggalkan.

  2. DSL (Digital Subscriber Line) → Memanfaatkan kabel telepon, lebih cepat dari dial-up.

  3. Cable Broadband → Menggunakan kabel TV, cepat untuk download tapi upload terbatas.

  4. Fiber Optic → Kecepatan tinggi dan stabil, cocok untuk kebutuhan besar, biaya infrastruktur mahal.

  5. Wireless (Nirkabel) → Menggunakan jaringan radio atau microwave, fleksibel namun rentan gangguan cuaca.

  6. Satelit → Bisa menjangkau daerah terpencil, tetapi latensi tinggi dan biaya mahal.

  7. Mobile ISP → Menggunakan jaringan seluler (3G, 4G, 5G), praktis dan populer di Indonesia.

  8. Virtual ISP (VISP) → Tidak punya infrastruktur sendiri, menyewa jaringan ISP lain.


Fungsi ISP

Beberapa fungsi utama ISP antara lain:

  • Menyediakan akses internet bagi pengguna.

  • Memberikan alamat IP pada perangkat agar bisa terkoneksi.

  • Mengatur lalu lintas data (traffic management).

  • Membangun dan memelihara infrastruktur jaringan.

  • Menawarkan layanan tambahan (hosting, email, domain, VoIP).

  • Memberikan layanan pelanggan dan dukungan teknis.


Cara Kerja ISP

Agar internet bisa digunakan, ISP melakukan beberapa tahapan:

  1. Terhubung dengan backbone internet (jaringan inti global).

  2. Mendistribusikan koneksi ke pelanggan melalui kabel, fiber, wireless, atau satelit.

  3. Memberikan alamat IP dan melakukan routing data.

  4. Mengatur bandwidth agar jaringan tetap stabil.

  5. Menjaga keamanan jaringan dari gangguan atau serangan.


Kelebihan ISP

  • Memberikan konektivitas global.

  • Teknologi semakin cepat (fiber, 4G/5G).

  • Menawarkan layanan tambahan seperti hosting dan keamanan.

Kekurangan ISP

  • Biaya infrastruktur tinggi.

  • Tidak semua wilayah terjangkau internet cepat.

  • Kualitas bisa menurun saat trafik padat.

  • Rentan terhadap gangguan cuaca atau serangan siber.


ISP di Indonesia

Beberapa penyedia ISP populer di Indonesia antara lain:

  • Telkom Indonesia (IndiHome)

  • Biznet

  • First Media

  • MyRepublic

  • Operator seluler seperti Telkomsel, XL, Indosat, dan Smartfren

Selain itu, terdapat juga Indonesia Internet Exchange (IIX) yang dikelola oleh APJII, berfungsi mempercepat pertukaran data antar ISP lokal agar koneksi internet di dalam negeri lebih efisien.


Definisi Switch.

  • Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi menghubungkan beberapa perangkat (komputer, printer, server, dan lainnya) dalam satu jaringan lokal (LAN).

  • Switch bekerja di lapisan Data Link (Layer 2) model OSI, dan sebagian besar switch modern juga mampu bekerja di Layer 3 (Network Layer).

  • Berbeda dengan hub yang hanya meneruskan data ke semua port, switch mampu mengenali alamat MAC tiap perangkat dan mengirimkan data hanya ke tujuan yang benar.

  • Dengan demikian, switch membuat komunikasi jaringan menjadi lebih efisien dan cepat.


Fungsi Switch

  • Menghubungkan perangkat-perangkat dalam sebuah jaringan LAN.

  • Meneruskan data hanya ke perangkat tujuan berdasarkan alamat MAC.

  • Mengurangi terjadinya collision (tabrakan data) yang sering terjadi pada hub.

  • Mempercepat kinerja jaringan karena pengiriman data lebih terarah.

  • Menjadi pusat distribusi lalu lintas data antar komputer dalam jaringan.

  • Mendukung segmentasi jaringan agar lebih aman dan terkontrol.


Cara Kerja Switch

  1. Saat sebuah perangkat mengirim data, switch menerima data tersebut melalui port.

  2. Switch membaca alamat MAC sumber dan tujuan dari frame data. 

  3. Switch menyimpan informasi alamat MAC dan port asal di MAC Address Table.

  4. Jika alamat tujuan sudah dikenal, data dikirim hanya ke port tujuan.

  5. Jika alamat tujuan belum dikenal, data disiarkan ke semua port (broadcast) hingga ditemukan.

  6. Setelah itu, switch mengingat jalurnya sehingga pengiriman berikutnya lebih efisien.


Kelebihan Switch

  • Lebih efisien dibanding hub karena data hanya dikirim ke perangkat tujuan.

  • Mengurangi terjadinya tabrakan data (collision).

  • Meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan.

  • Mendukung komunikasi full-duplex (pengiriman dan penerimaan data secara bersamaan).

  • Dapat digunakan untuk segmentasi jaringan (VLAN pada switch Layer 3).


Kekurangan Switch

  • Harga lebih mahal dibanding hub.

  • Konfigurasi lebih rumit, terutama pada switch yang dikelola (managed switch).

  • Membutuhkan pengetahuan teknis lebih untuk pengaturan keamanan dan manajemen jaringan.

  • Jika rusak, bisa mengganggu seluruh jaringan yang terhubung ke switch tersebut.


Sejarah Switch

  • 1970-an → Awalnya jaringan komputer menggunakan hub sebagai penghubung utama antar perangkat.

  • 1980-an → Muncul kebutuhan efisiensi karena hub menyebabkan banyak collision; konsep bridging diperkenalkan.

  • 1990-an → Switch jaringan mulai diproduksi secara komersial, menggantikan fungsi hub karena lebih efisien.

  • 2000-an → Switch menjadi perangkat standar dalam jaringan LAN, banyak produsen besar seperti Cisco, 3Com, HP, D-Link, dan lainnya yang mengembangkan switch cerdas.

  • Sekarang → Switch modern sudah mendukung teknologi VLAN, QoS (Quality of Service), keamanan tingkat lanjut, hingga Layer 3 routing untuk menggantikan sebagian fungsi router.

Hub dalam Jaringan Komputer

Definisi Hub

  • Hub adalah perangkat jaringan sederhana yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer atau perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN).

  • Hub bekerja di Lapisan Fisik (Layer 1) pada model OSI.

  • Cara kerjanya sangat sederhana: setiap data (frame) yang masuk ke hub akan disiarkan (broadcast) ke semua port yang terhubung, tanpa melihat siapa tujuan yang sebenarnya.

  • Karena tidak mampu mengenali alamat tujuan, hub sering disebut sebagai perangkat “bodoh” dibanding switch.


Fungsi Hub

  • Menjadi penghubung antar perangkat dalam jaringan kecil.

  • Mendistribusikan data dari satu perangkat ke semua perangkat yang terhubung.

  • Mempermudah membangun jaringan LAN sederhana dengan biaya murah.

  • Digunakan untuk memperluas jumlah port koneksi jaringan.

  • Dapat digunakan untuk eksperimen atau jaringan skala kecil yang tidak membutuhkan kecepatan tinggi.


Cara Kerja Hub

  1. Hub menerima sinyal data dari salah satu perangkat yang terhubung.

  2. Hub langsung memancarkan (menyiarkan) data tersebut ke semua port yang lain.

  3. Semua perangkat yang terhubung menerima data tersebut, meskipun hanya satu perangkat yang sebenarnya menjadi tujuan.

  4. Perangkat tujuan akan mengenali data untuknya, sementara perangkat lain akan mengabaikan.

  5. Proses ini menyebabkan lalu lintas data tidak efisien dan sering menimbulkan tabrakan (collision).


Kelebihan Hub

  • Harga lebih murah dibanding switch.

  • Sangat mudah digunakan, tidak memerlukan konfigurasi.

  • Cocok untuk jaringan kecil dengan kebutuhan sederhana.

  • Bisa menjadi perangkat tambahan untuk memperluas port.


Kekurangan Hub

  • Tidak efisien karena semua data dikirim ke seluruh port (broadcast).

  • Mudah terjadi collision jika banyak perangkat mengirim data bersamaan.

  • Kecepatan jaringan menurun seiring bertambahnya jumlah perangkat.

  • Tidak memiliki fitur keamanan atau manajemen jaringan.

  • Tidak bisa melakukan segmentasi jaringan seperti VLAN.


Sejarah Hub

  • 1970-an → Hub mulai digunakan ketika teknologi Ethernet dikembangkan. Perangkat ini menjadi solusi murah untuk menghubungkan banyak komputer.

  • 1980–1990-an → Hub menjadi perangkat populer untuk jaringan LAN skala kecil hingga menengah.

  • Akhir 1990-an → Hub mulai ditinggalkan karena keterbatasannya dalam menangani lalu lintas data. Switch mulai menggantikan hub karena lebih efisien.

  • Sekarang → Hub jarang digunakan di jaringan modern, lebih banyak dipakai untuk keperluan edukasi, eksperimen, atau kebutuhan sederhana dengan biaya rendah.

Definisi Router

  • Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan berbeda dan meneruskan paket data di antaranya.

  • Router bekerja di Lapisan Jaringan (Layer 3) model OSI.

  • Router menggunakan alamat IP (Internet Protocol) untuk menentukan jalur terbaik dalam pengiriman data.

  • Router umumnya digunakan untuk menghubungkan LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network) atau internet.


Fungsi Router

  • Menghubungkan jaringan lokal (LAN) dengan jaringan luar (WAN/internet).

  • Menentukan rute terbaik bagi paket data menggunakan tabel routing.

  • Membagi koneksi internet ke banyak perangkat dalam jaringan.

  • Menyediakan layanan tambahan seperti DHCP (memberi IP otomatis), NAT (Network Address Translation), dan firewall.

  • Menjaga keamanan jaringan dengan mengatur lalu lintas data.


Cara Kerja Router

  1. Router menerima paket data dari perangkat atau jaringan.

  2. Membaca alamat IP tujuan dari paket.

  3. Membandingkan alamat tujuan dengan tabel routing.

  4. Menentukan jalur terbaik untuk mengirim data.

  5. Mengirimkan paket ke jaringan tujuan, baik masih dalam LAN atau ke internet.


Kelebihan Router

  • Bisa menghubungkan banyak jaringan berbeda.

  • Mampu memilih jalur tercepat/terbaik untuk data.

  • Mendukung keamanan jaringan dengan firewall, NAT, dan enkripsi.

  • Memungkinkan banyak perangkat berbagi satu koneksi internet.

  • Router modern sering sudah terintegrasi dengan Access Point (Wi-Fi router).


Kekurangan Router

  • Harga lebih mahal dibanding hub atau switch.

  • Konfigurasi lebih rumit, terutama untuk router profesional.

  • Proses forwarding paket lebih lambat dibanding switch karena perlu analisis IP.

  • Membutuhkan manajemen agar tetap optimal.


Sejarah Router

  • 1960-an → Konsep routing muncul dari pengembangan ARPANET.

  • 1970-an → Router pertama dipakai untuk menghubungkan jaringan riset komputer.

  • 1980-an → Router berkembang dengan protokol TCP/IP.

  • 1990-an → Router komersial digunakan di perusahaan besar.

  • 2000-an → Router menjadi perangkat standar di rumah, biasanya dengan Wi-Fi.

  • Sekarang → Router modern mendukung Wi-Fi 6/6E, IPv6, VPN, QoS, hingga integrasi cloud.


Access Point dalam Jaringan Komputer

Definisi Access Point (AP)

  • Access Point adalah perangkat jaringan yang berfungsi memancarkan sinyal nirkabel (Wi-Fi) sehingga perangkat dapat terhubung ke jaringan kabel (LAN) atau internet.

  • Access Point bekerja di Lapisan Data Link (Layer 2) model OSI.

  • AP bertugas mengubah sinyal kabel Ethernet menjadi sinyal nirkabel dan sebaliknya.

  • Sering digunakan untuk memperluas jangkauan jaringan Wi-Fi.


Fungsi Access Point

  • Menjadi penghubung antara perangkat wireless (laptop, smartphone, tablet) dengan jaringan kabel.

  • Memancarkan sinyal Wi-Fi agar banyak perangkat bisa terhubung secara nirkabel.

  • Memperluas jangkauan jaringan internet (repeater).

  • Mempermudah mobilitas pengguna tanpa perlu kabel LAN.

  • Mengelola autentikasi dan akses pengguna ke jaringan (pada AP modern/enterprise).


Cara Kerja Access Point

  1. Access Point terhubung ke jaringan kabel melalui port Ethernet.

  2. AP memancarkan sinyal Wi-Fi agar perangkat bisa terhubung.

  3. Perangkat wireless mengirim permintaan koneksi (SSID + password).

  4. Access Point mengautentikasi perangkat, lalu menghubungkannya ke jaringan.

  5. Data dari perangkat wireless diteruskan ke jaringan kabel/internet melalui AP.


Kelebihan Access Point

  • Memungkinkan banyak perangkat terhubung tanpa kabel.

  • Memperluas jangkauan jaringan nirkabel.

  • Lebih stabil dibanding hotspot dari perangkat mobile.

  • Mendukung banyak pengguna sekaligus.

  • AP enterprise bisa diatur terpusat untuk manajemen jaringan besar.


Kekurangan Access Point

  • Membutuhkan perangkat tambahan (tidak bisa berdiri sendiri tanpa router/modem).

  • Membutuhkan kabel LAN sebagai sumber jaringan.

  • Jika terlalu banyak pengguna, performa bisa menurun.

  • AP murah biasanya terbatas jangkauan dan fiturnya.


Sejarah Access Point

  • 1990-an → Teknologi Wi-Fi mulai berkembang dengan standar IEEE 802.11.

  • Awal 2000-an → Access Point mulai digunakan untuk memberikan akses internet nirkabel di rumah dan kantor.

  • 2010-an → AP semakin canggih dengan dukungan dual-band (2.4 GHz & 5 GHz).

  • Sekarang → Access Point modern mendukung standar Wi-Fi 6/6E, keamanan WPA3, manajemen cloud, dan teknologi Mesh Wi-Fi.,

    Kabel LAN (Local Area Network Cable)

    Pengertian Kabel LAN

    • Kabel LAN adalah media transmisi berbentuk kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan komputer lokal (Local Area Network).

    • Kabel LAN berfungsi sebagai jalur penghantar data antarperangkat seperti komputer, switch, hub, router, access point, dan server.

    • Kabel ini dibuat dengan standar tertentu agar mampu mentransmisikan data dengan cepat, stabil, dan minim gangguan.

    • Kabel LAN umumnya menggunakan standar Ethernet (IEEE 802.3).


    Fungsi Kabel LAN

    • Menghubungkan komputer dengan perangkat jaringan (hub, switch, router, server).

    • Menjadi media utama transfer data antarperangkat dalam jaringan kabel.

    • Memberikan kecepatan dan kestabilan koneksi lebih tinggi dibandingkan jaringan nirkabel.

    • Menjamin keamanan data karena transmisi hanya melalui kabel fisik, bukan udara.

    • Menyediakan koneksi internet ke perangkat yang tidak mendukung Wi-Fi.


    Cara Kerja Kabel LAN

    1. Perangkat mengirimkan data dalam bentuk sinyal listrik atau cahaya (pada fiber optic).

    2. Kabel LAN menghantarkan sinyal tersebut dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

    3. Data dikodekan menggunakan standar Ethernet agar bisa dimengerti perangkat penerima.

    4. Perangkat tujuan menerima data dan memprosesnya.

    5. Proses berlangsung terus-menerus dengan kecepatan tergantung jenis kabel LAN.


    Jenis-Jenis Kabel LAN

    1. Twisted Pair Cable (Paling umum)

      • UTP (Unshielded Twisted Pair)

        • Tidak memiliki pelindung tambahan.

        • Lebih murah, sering digunakan di rumah/kantor kecil.

      • STP (Shielded Twisted Pair)

        • Ada lapisan pelindung (shielding) untuk mengurangi gangguan elektromagnetik.

        • Digunakan di lingkungan dengan banyak interferensi listrik.

      Kategori (CAT) UTP/STP:

      • CAT 5 → Kecepatan sampai 100 Mbps.

      • CAT 5e → Kecepatan sampai 1 Gbps.

      • CAT 6 → Kecepatan sampai 10 Gbps (jarak terbatas).

      • CAT 6a → Kecepatan sampai 10 Gbps dengan jarak lebih jauh.

      • CAT 7/8 → Kecepatan hingga 40 Gbps–200 Gbps (lebih canggih, mahal).

    2. Coaxial Cable

      • Digunakan pada jaringan lama.

      • Memiliki inti tembaga dengan pelindung metalik.

      • Jarang dipakai sekarang karena kalah dari UTP/STP.

    3. Fiber Optic Cable

      • Menggunakan serat kaca/plastik untuk menghantarkan cahaya.

      • Kecepatan transfer sangat tinggi (hingga ratusan Gbps).

      • Cocok untuk backbone jaringan besar (ISP, perusahaan).

      • Tahan gangguan elektromagnetik, tapi lebih mahal.


    Kelebihan Kabel LAN

    • Koneksi cepat dan stabil.

    • Lebih aman dibanding jaringan wireless.

    • Tidak mudah terpengaruh interferensi (khususnya kabel STP/fiber optic).

    • Mampu mendukung bandwidth besar untuk transfer data tinggi.

    • Cocok untuk jaringan yang membutuhkan kestabilan (game online, server, data center).


    Kekurangan Kabel LAN

    • Tidak fleksibel karena harus menggunakan kabel fisik.

    • Pemasangan lebih sulit, terutama di gedung besar.

    • Mobilitas perangkat terbatas (tidak bisa bebas bergerak seperti Wi-Fi).

    • Membutuhkan biaya tambahan untuk kabel, konektor, dan instalasi.


    Sejarah Kabel LAN

    • 1970-an → Awal penggunaan jaringan Ethernet dengan kabel coaxial.

    • 1980-an → Kabel twisted pair (UTP/STP) mulai populer menggantikan coaxial.

    • 1990-an → Kabel CAT 5 digunakan luas dengan kecepatan 100 Mbps.

    • 2000-an → Kabel CAT 5e dan CAT 6 mendukung kecepatan Gigabit Ethernet.

    • Sekarang → Fiber optic dan kabel kategori tinggi (CAT 7/8) digunakan untuk mendukung kebutuhan internet super cepat dan backbone jaringan global.


Selasa, 09 September 2025

network tools

Network Tools — Red Neon Edition

Network Tools

Pilih kalkulator jaringan di bawah ini:

Foto Profil

© 2025 • Red Neon Network Tools

Rabu, 03 September 2025

CONVERSI BILANGAN

ALFATHIR BREVY MICAE LOIS
XI TJKT 1

Konversi Bilangan

Hasil akan muncul di sini

⚠️ Disclaimer: Website ini hanya untuk tujuan edukasi. Pastikan angka yang dimasukkan valid sesuai jenis konversi.

Selasa, 02 September 2025

Konsep Subnetting Siapa Takut ---- HTML

 




Gambar 4.19 Subnetting

Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). 

Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. 

Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.Setelah selesai membaca ini, silakan lanjutkan dengan artikel Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?.

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.




Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. 

Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:


Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). 

Di sisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). 

Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.




Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.



Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. 

Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). 

SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

<!--The following information was generated by Microsoft Excel's Publish as Web

TABEL XI TJKT 1

501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519   505 510 515 520